Tuesday, June 05, 2007

Spiderman 3

> Sony Pictures gak salah milih orang waktu mereka ngasih tugas buat
> ‘menghidupkan’ tokoh komik Spider-Man 7 tahun lalu kepada Sam Raimi
> (47). Setidaknya, Sony dapet 1,6 milyar dollar Amrik hanya dari 2 film
> Spidey . Dengan bujet 250 juta dolar, Spider-Man 3 jadi film termahal
> sepanjang masa, tapi gak bisa dipungkiri mereka gak cuman balik modal,
> tapi jadi tambah tajir. Di tangan Raimi, Spider-Man gak cuman jadi tokoh
> superhero yang selalu benar dan sukses, tapi karakter Peter Parker
> banyak dikembangkan sebagai manusia biasa yang gak luput dari dosa,
> serta cerita yang mengusung tema kristiani!
>> Dalam wawancaranya dengan Christianity Today, Raimi berbicara tentang
> tema spiritual Alkitab dari filmnya, terutama bagian yang ketiga yang
> tayang Mei lalu.
>> Dari semenjak Spider-Man pertama dan kedua, moralitas alkitabiah kental
> dalam ceritanya. Bahkan Spider-Man 2 (2004) bisa dibilang The Passion of
> Peter Parker, dimana Peter bergumul tentang apakah ia harus jadi
> pahlawan atau tidak, dan diakhiri dengan adegan menahan laju kereta api
> dengan posisi seperti disalib dan luka di telapak tangannya,
> menyelamatkan ratusan orang dalam kereta, lalu ia ‘mati’ dan hidup
> kembali untuk menjadi pahlawan.
>> Kini, film yang ketiga, menggambarkan apa yang dikatakan Paulus di Roma
> 7:15 “Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang
> aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang
> aku perbuat.”. Makanya taglinenya pun berbunyi “The Battle
> Within” (perang dengan diri sendiri). Film ini menampilkan cinta,
> persahabatan, kesombongan, dendam, pengakuan dosa, pengampunan dan
> penebusan dosa, semua yang diajarkan di Alkitab. “Peter harus
> menyingkirkan kesombongannya. Dia juga harus menyingkirkan hasratnya
> untuk membalas dendam. Dia belajar bahwa kita semua manusia berdosa. Dia
> harus belajar mengampuni” begitu jelas Sam Raimi.
> Oke deh, selain pertarungan seru, drama yang mengharukan dan special
> effex yang keren abis, apa aja yang bisa kita dapet dari Spider-Man 3?
> Tema besarnya adalah mengalahkan cobaan, “Janganlah kamu kalah terhadap
> kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!” (Roma 12:21).
> Dan setidaknya ada 5 hal yang bisa kita pelajari.
>> 1. KITA BUTUH ORANG LAIN
> Setelah dalam Spider-Man 2 Peter malah menuai kebencian dari orang-orang
> gara-gara koran Daily Bugle yang mendiskreditkan dia dan menganggapnya
> kriminal, kini koran pimpinan Jonah J. Jameson itu mulai ‘bersahabat’
> dengannya. Ia kembali dielu-elukan sebagai pahlawan, semua orang
> mengidolakan dia. Apalagi ketika Spidey berhasil menyelamatkan Gwen
> Stacy, putri komisaris polisi New York, ia dapet penghargaan dan
> publisitas yang bikin dia gede kepala! Kesombongannya bikin ia lupa
> diri, ia menyakiti hati Mary Jane. Ketika MJ butuh Peter untuk memahami
> perasaannya yang hancur gara-gara dipecat dari pekerjaan impiannya,
> Peter malah ngomongin hebatnya Spider-Man. Buntutnya, MJ kecewa, marah,
> dan hubungan mereka terancam. “Sebab siapakah yang menganggap engkau
> begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima?
> Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri,
> seolah-olah engkau tidak menerimanya?” (1 Korintus 4:7).
> Mary Jane mengingatkan Peter, “Kita semua butuh pertolongan orang lain
> suatu saat, Peter. Bahkan Spider-Man sekalipun!”. Dan hal itu
> dibuktikan, di akhir cerita Spidey butuh ‘pahlawan’ lain untuk menolong
> MJ dari ancaman Sandman dan Venom.
>> 2. MEMBUKA CELAH BAGI DOSA
> “Biasanya aku memakai dosa seperti pakaian, kini ia menempel di
> kulitku!” Alfred deMusset (1810-1857, seniman Prancis)
> Sebuah meteor terdampar di bumi, sejenis alien berbentuk cairan hitam
> kental mengikuti Peter Parker sampai ke rumah kontrakannya. Alien ini
> hanya memperhatikan dan memperhatikan, seperti mencari kesempatan dan
> celah. Dan hari itu tiba, Peter diliputi dendam kesumat di hatinya
> karena berita pembunuh asli pamannya kabur dari penjara. Dalam suasana
> hati penuh benci itulah si Alien merasuki pakaian Spidey -nya, dan
> mengubahnya menjadi hitam. Ketika Peter memakainya, ada perasaan ‘enak’
> yang ia rasakan. Awalnya, baju Spidey yang sudah berubah warna menjadi
> hitam itu bisa dengan mudah dipakai dan dilepas. Ia menjadi brutal,
> membunuh, penuh cemburu buta, menyakiti dan penuh kebencian. Ia
> ‘membunuh’ Sandman, menyakiti MJ, mengucapkan hal-hal yang gak pantas
> pada Harry Osborne dan ia mempermalukan Eddie Brock. Semakin lama
> pakaian hitam itu dipakainya, ia menyatu dengan tubuhnya sehingga sulit
> dilepaskan! Ia gak lagi bisa mengontrolnya, semua perbuatannya gak bisa
> ia kendalikan.> Padahal Peter udah menyesali segala perbuatan buruknya.
> Jaga hati dari hal-hal yang gak berkenan. Jauhi benci. Ampuni orang yang
> bersalah pada kita. Jangan dendam. Soalnya ketika kita membiarkan hati
> kita diliputi hal yang negatif, dosa sudah mengintip, mencari kesempatan
> dan celah, sama kayak si alien yang nyari celah menunggu hati Peter
> penuh benci untuk kemudian ia kuasai. “Hendaklah kalian waspada dan siap
> siaga! Sebab Iblis adalah musuhmu. Ia seperti singa berjalan ke sana
> kemari sambil mengaum mencari mangsanya.” (1 Petrus 5:8 BIS)
> “Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia
> menyembunyikannya di bawah lidahnya, menikmatinya serta tidak
> melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya. ..”
(Ayub> 20:12-16). Dosa itu rasanya manis, enak dilakukan. Nonton pilem porno?
> Enak. Mencuri? Enak. Balas dendam? Enak. Mencontek? Enak. Tapi ketika
> dosa yang enak itu dilakukan dan dilakukan, akan menjadi kebiasaan. Dan
> ketika jadi kebiasaan, kita akan sulit melepaskannya! Kita menjadi hamba
> dosa, dosa yang mengatur kita, dosa yang mengontrol kita. Ujung-ujungnya
> bisa maut! “Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
> sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba
> dosa.” (Yohanes 8:34). “Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di
> dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti
> keinginannya.” (Roma 6:12).
> Phillip Brooks, seorang penulis, berkomentar tentang film ini,
> “Berperanglah dengan dosamu, dan biarkan peperangan itu membuatmu jadi
> rendah hati dan penuh simpati ketika kamu harus bertarung dengan
> dosa-dosa di dunia ini”.
>> 3. DENDAM
> Peter tergoda untuk membalas dendam, tapi Bibi May menasehatinya dengan
> bijak, “Saya kira gak ada alasan untuk kita bergembira atas kematian
> orang lain. Pamanmu gak akan mau kamu hidup dengan dendam dalam hatimu
> walaupun hanya sedetik. Dendam itu seperti racun. Ia dapat menguasai
> kita. Dan sebelum kita menyadarinya, ia sudah membuat kita jadi jahat!”.
> Ketika Peter sadar akan kekhilafannya, ia menyesal dan ingin melepaskan
> ‘pakaian dosanya’, tapi ternyata ‘pakaian dosa’ itu sudah melekat dengan
> tubuhnya dan gak bisa dilepas. Peter lalu datang pada Tuhan (digambarkan
> dengan masuk ke sebuah gereja) dan Tuhan menjawabnya dan melepaskannya
> dari pakaian itu (jawabannya berupa suara lonceng gereja yang membuat
> pakaiannya terlepas).
> Di malam yang sama, Eddy Brock datang kepada Tuhan, tapi dengan membawa
> hati yang penuh dendam kesumat pada Peter yang telah mempermalukannya
> dan merebut pacarnya, “Aku orang baik-baik. Aku datang pada-Mu hari ini
> dengan rendah hati dan malu. Untuk memohon pada-Mu satu hal: aku ingin
> Kau bunuh Peter Parker!”. Dan sekalipun ia ada dalam gereja, dengan hati
> penuh benci, dosa hinggap kepadanya dan mengubahnya menjadi si iblis
> Venom. “Saya diberikan kekuatan yang belum pernah saya impikan. Seperti
> turun untukku dari surga!” ujar Venom, dia tidak menyadari bahwa
> kekuatan itu berasal dari ‘neraka’. Di akhir cerita, Eddy malah memilih
> untuk gak mau melepaskan pakaiannya, padahal Peter sudah menolongnya
> melepaskan dirinya dari pakaian alien itu, akibatnya Eddy mati bersama
> ‘pakaian dosa’ itu. “Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia
> melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan
> maut.” (Yakobus 1:15)>>
3. KITA PUNYA PILIHAN>
Spider-Man 1-3 selalu menekankan tentang pilihan. Peter menemukan bahwa
> pembunuh asli pamannya ternyata masih berkeliaran, tapi ia bisa memilih untuk membalas dendam atau mengampuni. Eddy Brock dipermalukan oleh
> Peter Parker yang mengakibatkan ia dipecat dengan gak hormat, belum lagi
> pacarnya diserobot sama Peter, tapi ia bisa memilih untuk memaafkan atau
> membalas dendam. Harry Osborne pun demikian, ia memilih untuk dikuasai
> amarah dan memburu Spidey demi membalas dendam kematian ayahnya.
> Bernard, pelayannya Harry, bilang gini: “Aku telah menyaksikan bagaimana
> kegelapan menguasai ayahmu, angkara murka yang harus ia bayar dengan
> nyawanya”. Akankah Harry melihat cahaya dan meninggalkan kegelapan itu?
> “Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak
> menguasainya.” (Yohanes 1:5).>>
4. PENGAMPUNAN ADALAH KEKUATAN SUPER SEBENARNYA
> Peter pun harus memilih. Di akhir cerita ia memilih yang benar.
> Ia memilih untuk mengampuni Flint Marko, sang pembunuh pamannya. “…dan
> ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam
> terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu
> perbuat jugalah demikian.” (Kolose 3:13). Seperti pepatah cina bilang,
> “Siapa mencari pembalasan dendam, ia harus menggali dua lubang kuburan.
> Satu untuk musuhnya, satu lagi untuk dirinya sendiri”.
> Sam Raimi bilang Peter harus merendahkan dirinya, “Peter menganggap
> dirinya ‘tak berdosa’ dibanding para penjahat. Makanya kami (Raimi dan> tim) ingin membuat Peter mengerti bahwa hidup itu tidak hitam putih,
> kita semua adalah manusia, dia tidak lebih baik dari orang lain. ...dia
> harus belajar bahwa diapun gak luput dari dosa, dan sebaliknya, para
> ‘penjahat’ itupun punya rasa kemanusiaan. Yang harus kita lakukan adalah
> untuk tidak membalas dendam, tapi mengampuni”.
> Nggak ada penjahat dalam Spider-Man 3. Semua karakter di dalamnya
> hanyalah manusia yang mencari hidup baru, solusi dan pengampunan. Flint
> Marko (Sandman) terlibat tindak kriminal karena putus asa mencari biaya
> untuk pengobatan anaknya, Peter bilang padanya: “Saya pikir, sudah cukup
> hukuman untukmu”, ia ingin Flint memulai hidup barunya. Nasehat yang
> sama ia bilang juga pada Eddie Brock, “Jangan menyerah pada angkara,
> Eddie. Dia hanya membuatmu jadi penuh kebencian”.
> “Apa yang kita punya di dunia ini adalah kasih sayang dari sahabat dan
> keluarga kita, dan kenyataan bahwa mereka layak untuk mendapatkan
> pengampunan kita” (Peter Parker)>>
5. NYAWA UNTUK SAHABAT
> Dalam film ini, Harry Osborne-lah yang mewakili sosok Kristus khususnya
> dalam hal pengorbanan. Ketika Harry harus masuk rumah sakit, seorang
> suster memuji temen-temennya Harry yang baik-baik (Peter dan Mary Jane),
> dan Harry bilang begini: “Mereka sahabatku, aku rela mati untuk mereka”.
> Pada akhir cerita, Harry mengorbankan dirinya untuk mati terbunuh oleh
> Venom untuk melindungi Peter Parker.
> Sama persis kan kayak yang dikatakan Yesus, “Tidak ada kasih yang lebih
> besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
> sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku…” (Yohanes 15:13-14a). Dan
> kita tau semua kalo Yesus membuktikan kasihNya dengan memberikan
> nyawaNya untuk sahabat-sahabatNya, yakni kita semua, sehingga kita> beroleh keselamatan.
(F!)>> DITULIS OLEH Fery GFRESH!

No comments:

Post a Comment