Sudah satu minggu ini ikan sapu-sapuku meninggal dunia. Sejak saatdia meninggalkan akuariumku, baru tiga hari saja tidak dibersihkan,lumut sudah bermunculan di akuarium kesayanganku. Aku tidak ada waktuuntuk membersihkan lumut-lumut itu dan juga tidak ada waktu untukmembeli ikan sapu-sapu yang baru. Suatu hari kudapati lumut sudah memenuhi kaca bagian dalam akuariumku.Aku berpikir, ini tidak bisa dibiarkan. Keindahan ikan-ikan kokikuakan tersembunyi jika lumut-lumut itu kurelakan tumbuh dengansehatnya menemani mereka. Ikan-ikan sapu-sapu, bisa menjadi solusi untuk membantukumembersihkan lumut- lumut itu. Sapu-sapu adalah ikan yang makanan utamanya adalah lumut dalam akuarium atau kolam ikan. Di sela-sela sempitnya waktuku, sepulang kerja, kuluangkan waktuuntuk mampir ke toko ikan dekat rumahku. Aku berkeliling mencari ikanhitam yang tidak menarik dan berkulit kasar itu. Akhirnya kutemukan satu ikan sapu-sapu yang tidak begitu suram kulitnya, walaupun tetaptidak indah dipandang mata dan tetap saja kulitnya terlihat kasar. "Berapa Pak, harganya?" tanyaku pada si penjual ikan itu." Lima ratus rupiah, Neng," jawab si penjual itu. Segera kusodorkan uang dan setelah itu langsung kutapakkan kakiku menuju rumah.Ikan sapu-sapu itu lalu aku cemplungkan ke dalam akuarium.Dengan sigap dan bagai habis lepas dari kurungan, ikan itu langsungmeliuk-liuk. Dan ... betapa senangnya dia menemukan sebuah sisi kacayang penuh dengan lumut. Ikan itu langsung menempel di kaca penuh lumut tersebut.Tidak peduli dengan ikan-ikan kokiku yang mengerumuni ikan sapu-sapuitu, yang seakan sedang mengajaknya berkenalan.Lagi-lagi karena tidak ada waktu, ikan sapu-sapu itu memang hanyakucemplungkan dulu tanpa kubersihkan akuariumnya.Pikirku, weekend nanti pasti aku ada waktu. Keesokan harinya, saat akan berangkat ke kantor, kusempatkan menyapaikan-ikan kokiku. Wow! Pagi ini mereka tampak begitu indah .... Tapibukankah memang ikan-ikan kokiku itu warnanya indah.Ehhh .... tapi kok lain ya?! Warnanya bukan saja indah, tapi begitu bersinar.Terus kuamati ikan-ikan kokiku dengan sirip mereka yang panjangbagaikan kain sutera yang berkibar-kibar seolah ditiup angin. Teruskuperhatikan mereka karena terlalu indah bagiku untuk kutinggalkan. Saat pandanganku tertuju di pojok akuariumku, ada seekor ikan hitamyang tidak bersinar sama sekali. Dia seolah sedang menepi dalamdunianya sendiri, seperti takut untuk bergabung dengan koki-koki yang indah itu. Aku tersadar .... Ya, ikan-ikan kokiku terlihat begitu indah danbersinar bukan karena ikan-ikan itu yang berubah, tetapi keadaan disekitar merekalah yang berubah. Lumut-lumut yang membuat kaca akuariumku buram sudah lenyap! Ya, lenyap! Kaca akuariumku kembalibening sehingga ikan-ikan indahku terlihat semakin indah.Ikan yang tidak menarik yang kubeli kemarin dengan harga sangat murahitu telah melahap habis lumur-lumut itu. Memang untuk itulah ikan itukubeli, tetapi aku tidak tahu akan mendapat ketakjuban yang luar biasa seperti ini. Kupandangi kembali ikan hitam yang sedang menyendiri itu. Dia yangtidak menarik itu telah membuat sesuatu yang indah untukku pagi ini. Dia tidak punya kelebihan fisik yang dapat dibanggakan. Harganya punsangat murah. Tetapi, TUHAN memberikan kelebihan luar biasa padanya. Dia dapat membersihkan permukaan kaca yang begitu kotor menjadi beningkembali. Itulah yang membuat ikan sapu-sapu begitu dicari-cari oleh siapa saja yang ingin akuarium atau kolam ikannya terbebas dari lumut. Aku ingat diriku. Begitu banyak protesku pada TUHAN karena merasa akutidak memiliki kelebihan dari segala sisi. TUHAN memakai ikan kecilitu untuk menyadarkan aku, "KU-ciptakan dirimu bukan untuk hal yangtidak berguna. Kau ada di dunia ini karena kau berarti bagi-KU, untukmelakukan hal-hal besar bagi-KU!" Aku masih terpaku di depan akuariumku, menatap ikan kecil yangtidak menarik itu, seolah menatap diriku sendiri. Hari ini, TUHANmemberiku pelajaran indah dari seekor ikan. Hari ini, TUHAN tidakingin aku semakin tenggelam dalam pencarian arti hidupku di dunia ini. Aku berarti bagi-NYA, aku berharga bagi-NYA. Dalam pandangan mataorang-orang, aku mungkin tidak semenarik mereka yang ada di sekelilingku.Namun aku yakin, pasti ada hal istimewa yang TUHAN berikan padaku danaku yakin hal itu akan jadi berkat bagi banyak orang, karena TUHANyang menganugerahkannya. Aku beranjak dari depan akuariumku. Jam di tanganku sudah menunjukkanwaktu untuk segera berangkat ke kantor. Semangatku menapaki hari-harike depan kembali menyala. Kuucapkan syukuruntuk semua pelajaran indah ini.
from : my friend
No comments:
Post a Comment